Dua Belas Alasan Menulis

by - Desember 29, 2012

Mau share tentang Dua Belas Alasan Menulis nih. Ini saya kutip dari bukunya Caryn Mirriam-Goldberg, Phd yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul "Daripada Bete, Nulis Aja!" dan diterbitkan oleh Kaifa for Teens. Check it out!!
  1. Menulis membantumu menemukan siapa dirimu. Saat meletakkan pena di kertas dan menuangkan pikiran, kamu mulai menemukan hal yang kamu ketahui tentang diri sendiri, juga dunia. Kamu dapat menelaah hal yang kamu suka atau benci, hal yang menyakitkanmu, kebutuhanmu, hal yang dapat kamu berikan, serta hal yang kamu inginkan dalam hidup. Ini membantumu memahami diri dan keberadaanmu di dunia dengan lebih baik.
  2. Menulis dapat membantumu percaya diri dan meningkatkan kebanggaan. Setiap tindakan mencipta sesuatu dari nol menimbulkan rasa bangga dan berprestasi. Menyadari kamu mampu mengisi majalah dengan buah pikiran, menulis cerita, atau menyiapkan laporan penelitian, membantumu yakin akan kemampuan, bakat, dan ketekunan yang kamu miliki. Percaya dirimu yang semakin besar akan mendorong keberanian mengambil risiko lebih tinggi dalam menulis dan kegiatan kreatif lainnya.
  3. Saat menulis, kamu mendengar pendapat unikmu sendiri. Penyair William Stafford mengatakan bahwa seorang penulis bukan hanya seseorang yang ingin mengatakan sesuatu, melainkan juga orang yang telah menemukan cara untuk mengatakannya. Menulis memungkinkanmu berkomunikasi dengan kata-kata dan pendapat sendiri, tanpa penyaring dan penghalang yang mungkin kamu pakai saat berbicara dengan orang yang ingin kamu senangkan atau hindari, orang yang kamu ingin bergaul dengannya, kamu ingin membuatnya terkesan, atau mereka yang ingin kamu jauhi. Menulis juga memberimu kesempatan untuk mendengarkan pendapatmu yang unik untuk menghargai dan mengetahuinya secara lebih baik.
  4. Menulis menunjukkan hal yang dapat kamu berikan pada dunia. Dengan menulis, kamu dapat menelaah bakat, minat, dan keinginan yang unik. Kamu hebat dalam hal apa? Apa yang membuatmu merasa terdorong untuk berusaha secara sungguh-sungguh? Apa yang ingin kamu tingkatkan? Menulis memungkinkanmu mempelajari diri, megungkapkan cita-cita dan apapun yang ingin kamu lakukan dengan kata-kata. Menulis membantu menemukan panggilanmu.
  5. Dengan menulis, kamu mencari jawaban terhadap pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan. Menulis memaksamu berpikir, menjadi cara untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hidupmu. Menulis bersifat mengoreksi diri, memberimu kesempatan untuk memikirkan kembali secara seksama pilihan dan keputusan menyangkut berbagai hal. Mulai dari apa yang harus kamu pelajari, dengan siapa kamu bergaul, sampai bagaimana memberitahukan pemikiranmu kepada seseorang. Dalam proses menuliskan masalah dan meneliti pertanyaan-pertanyaan yang kamu ajukan, kamu mungkin menemukan jawaban yang tepat.
  6. Menulis meningkatkan kreativitas. Menciptakan sesuatu berarti melontarkan pertanyaan-pertanyaan, mengalami keraguan dan kebingungan, dan akhirnya menemukan pemecahan. Ketika menulis, kamu membenamkan diri dalam proses kreatif. Semakin banyak berlatih, semakin mudah bagimu memindahkan keahlian ini ke bidang lain yang membutuhkan solusi kreatif (sekolah, kegiatan-kegiatan, atau bekerja).
  7. Kamu dapat berbagi dengan orang lain melalui kegiatan menulis. Banyak orang yang percaya bahwa kata-kata tertulis lebih memungkinkan kebebasan berekspresi ketimbang kata-kata yang diucapkan secara lisan. Menulis memungkinkanmu mengungkapkan aspek-aspek diri yang tidak selalu muncul dalam komunikasi langsung, percakapan telepon, atau diskusi kelas. Dibandingkan dirimu yang bicara, dirimu yang menulis memiliki lebih banyak waktu untuk mencerminkan hal yang kamu yakini, hal yang ingin kamu katakan, dan alasan kamu berpikir atau merasa demikian.
  8. Menulis memberimu tempat untuk melampiaskan amarah atau ketakutan, kesedihan, dan perasaan menyakitkan lainnya. Perasaan bisa sangat kuat. Ia dapat menyakitimu sampai ke dalam (menurut penulis Oscar Wilde, pesona utama perasaan-perasaan itu adalah karena mereka tidak langgeng). Saat kamu marah, takut, kecewa, atau depresi, menulis dapat membantumu melampiaskan emosi-emosi ini di atas kertas ketimbang menahannya. Menulis merupakan cara aman melampiaskan perasaan, menelaahnya, dan mulai mengatasinya.
  9. Kamu dapat membantu menyembuhkan diri dengan menulis. Banyak penulis memperoleh sedikitnya manfaat penyembuhan dengan menulis. Apakah mereka menulis karena karier, kecintaan, hobi, ayau ketiganya. Menulis membantu mereka memeriksa luka-luka dan, jika mereka mau, membagi luka itu dengan dunia. Kamu juga dapat memeriksa apa yang menyakitimu dan mengubahnya menjadi sesuatu yang membantumu. Setiap tindakan mencipta dapat menjadi cara penyembuhan.
  10. Menulis memberimu kesenangan dan cara mengungkapkannya. Mengubah sesuatu yang penting dan berarti bagimu ke dalam kata-kata, kemudian membacanya, akan sangat mengasyikkan. Tetapi, proses menulis itu sendiri juga mengasyikkan. Mampu menuangkan kata ke atas kertas dan mengisi halaman-halaman dengan gagasan dan pendapatmu, tidak mengetahui apa yang akan kamu katakan atau apa yang akan terjadi berikutnya, menimbulkan kegembiraan tersendiri. Saat kamu mengizinkan dirimu bersantai dan melihat yang terjadi pada halaman berikutnya, kamu mengalami kegairahan dari perasaan kreatif.
  11. Menulis membuatmu lebih hidup. Kata-kata, kesan, ungkapan kesedihan atau kesenangan, penemuan, serta jawaban atau pertanyaan yang muncul saat menulis, semuanya membantumu merasa lebih hidup. Menulis, seperti halnya seni mana pun, merupakan cara untuk berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia sekitarmu. Dalam melakukannya, kamu mungkin merasa lebih terlibat, terikat, dan tertarik pada kehidupan. Bahkan, kamu akan terdorong untuk dipaksa menerimanya dengan sepenuh hati.
  12. Kamu dapat menemukan impianmu melalui menulis. Melalui kegiatan menulis yang sunyi dan sendiri, kamu dapat mengetahui mimpi terbesarmu (bukan apa yang kamu atau orang lain kira semestinya merupakan mimpi terbesarmu, melainkan mimpi yang sungguh-sungguh menggugah jiwamu). Kamu dapat memikirkan mimpi-mimpi ini, apa yang diperlukan agar ia menjadi kenyataan, dan apa yang dapat kamu lakukan untuk mulai mewujudkannya. Kemudian, kamu dapat menulis cara mencapainya.

You May Also Like

0 komentar