Tentang Sabar

by - April 12, 2018


Sabar. Sesuatu yang indah didengar namun ternyata tidak mudah untuk diamalkan. Menurut Wikipedia, sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Kemarin, saya ikut kajian Ustadz Hanan Attaki yang diselenggarakan oleh Pemuda Hijrah di Masjid Trans Studio Bandung, dan materinya adalah tentang sabar. Materinya bagus banget, jadi saya pengen tulis disini. Mudah-mudahan bisa cukup merangkum apa yang disampaikan oleh Ustadz Hanan kemarin.


Sabar itu sepaket dengan iman. Karena iman pasti akan diuji, dan iman akan membantu kita untuk sabar menghadapi ujian tersebut, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 2-3 berikut:

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?. Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. 

Dalam Surat Al-Ankabut ayat 2-3 ini, Allah mengingatkan bahwa kita pasti akan diuji untuk membuktikan keimanan kita. Ujian bisa dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Ujian Fisik
2. Ujian Harta,dan
3. Ujian Perasaan

Ujian fisik misalnya kelelahan atau sakit, ujian harta bisa berupa kita harus mengeluarkan banyak harta untuk keperluan tertentu, dan ujian yang paling berat adalah ujian perasaan. Ujian perasaan ini bisa terjadi ketika ada perlakuan dan perkataan orang lain yang membuat perasaan kita tersinggung, marah, tidak nyaman, dll. Ya intinya berhubungan dengan perasaan. Contohnya, ketika kita membantu teman yang kesulitan terus kita kelelahan dan kita harus mengeluarkan uang banyak. Sampai sini kemungkinan kita masih bisa sabar. Tapi ketika suatu saat si teman tersebut melakukan hal yang membuat kita kesal atau tersinggung, disitulah ujian yang paling beratnya, apa kita masih bisa ikhlas dengan apa yang sudah kita lakukan untuk teman kita sebelumnya? Atau justru malah kita jadi merasa menyesal "Ah kalau tau dia bakal nyebelin mah ga bakalan aku mau bantu dia waktu itu". Kalau begini berarti belum lulus ujian perasaan nih (iyaa saya juga masih suka gitu...huhu.. belum sabar dong berarti :))

Ujian akan terus ada selama kita masih mempunyai dosa, karena tujuan dari ujian adalah untuk membersihkan dosa-dosa kita. Karena itu, perbanyaklah istighfar, memohon ampun kepada Allah. Mungkin ini bisa menjelaskan kenapa saat awal berhijrah atau bertaubat suka banyak ujiannya, karena untuk membersihkan dosa-dosa sebelum berhijrah. Supaya kita bisa sabar ketika diuji, ingatlah bahwa kita memang banyak salah dan dosa, jadi ya terima ajalah kalau diberi ujian. Yakin aja sama Allah bahwa semua ujian itu ada jalan keluarnya. Perbanyaklah berdo'a karena Allah senang bila hamba-Nya berdo'a. Berdo'a itu juga termasuk ibadah. Bisa jadi kita diberi ujian karena setelahnya akan ada sesuatu yang sangat baik yang akan diberikan oleh Allah kepada kita, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6 berikut:

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Saat diuji, kita boleh mengaduh tapi jangan mengeluh. Kalau pemahaman saya (semoga ga keliru ya), mengaduh itu seperti kita ingin menurunkan beban di hati, kita bisa aja merasa lelah tapi tetap yakin Allah akan memberi jalan keluar. Kalau mengeluh itu semacam kita ga terima kalau diberi coba'an. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar.

Oh iya, bagi yang mau lihat kajian lengkapnya bisa di cek di channel Youtube Pemuda Hijrah atau channel Ustadz Hanan Attaki. Biasanya suka di upload beberapa hari setelah kajiannya.

Selamat bersabar :)

You May Also Like

0 komentar