Pengalaman Mengikuti Test IELTS

by - Mei 08, 2017


Beberapa waktu lalu, saya mengikuti tes IELTS (International English Language Testing System) di IDP Bandung. IELTS sendiri terdiri dari 2 modul, yaitu General Training dan Academic. Yang saya ikuti adalah Academic Module. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, biaya untuk IELTS ini bisa dibilang mahal dibanding TOEFL ITP, sehingga memang harus dipersiapkan dengan baik biar ga nyesek kalo score nya tidak memenuhi harapan. Ada juga kursus persiapan yang bisa diikuti supaya lebih pede dalam menghadapi IELTS. Saya ga ikut kursus persiapan sih, tapi belajar sendiri pake buku Barrons IELTS Superpack hasil beli online di Toko Buku Bang Edi. IELTS sendiri terdiri dari 4 bagian, yaitu Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Untuk Listening, Reading, dan Writing, tes nya dilaksanakan pada hari yang sama, sedangkan untuk Speaking, setiap peserta akan mendapatkan jadwal tes yang berbeda.

Untuk pendaftarannya, bisa secara online melalui https://my.ieltsessentials.com/IELTS , kemudian pilih lokasi dan tanggal tes nya, baru mengisi data diri. Siapkan juga scan KTP atau paspor karena kita akan diminta meng-upload kartu identitas. Kalau sudah selesai, kita akan diminta memilih cara pembayaran, bisa menggunakan kartu kredit atau transfer. Di IDP Bandung, peserta juga bisa membayar di kantor IDP dengan kartu debit Mandiri. Biaya untuk IELTS adalah USD215 atau kalau di-Rupiah-kan sebesar Rp. 2.800.000. Kalau memilih pembayaran dengan transfer, kita akan mendapat email tentang cara pembayaran berikut nomor rekening pembayarannya. Setelah melakukan pembayaran, jangan lupa untuk mengirimkan email konfirmasi pembayaran ke IDP. Beberapa hari kemudian, IDP akan memberitahukan jadwal tes Speaking kita melalui email. Saya sendiri mendapat jadwal tes Speaking sehari sebelum tes tertulis, sehingga besoknya bisa fokus untuk tes tertulisnya saja.

Di hari pelaksanaan tes Speaking, peserta diminta untuk datang ke IDP 30 menit sebelumnya dengan membawa KTP atau paspor yang di-upload saat mendaftar online. Setelah itu, kita akan difoto dan diambil sidik jari. Tes IELTS ini terbilang ketat untuk mencegah adanya joki. Untuk speaking, tes nya tidak terlalu lama, sekitar 15 menit. Kita akan diuji oleh seorang native speaker untuk berbicara tentang berbagai topik. Pembicaraan kita akan direkam untuk keperluan penilaian, karena itu kita harus bicara dengan jelas, jangan terlalu pelan. Saya mendapat penguji native speaker seorang wanita, orangnya ramah sehingga saya yang awalnya deg-degan kemudian jadi ga terlalu deg-degan...hahaha... Awalnya, kita akan diminta memperkenalkan diri, seputar nama dan pekerjaan. Kemudian, penguji akan bertanya beberapa pertanyaan singkat mengenai topik tertentu. Beberapa topiknya pernah ada di buku Barrons yang saya sebut tadi. Waktu itu salah satu topiknya saya ditanya mengenai warna: apa warna favorit, kenapa suka warna itu, apakah warna favoritnya sama dengan waktu kecil, apa warna favorit teman-teman saya, dan lain-lain. Lalu, kita akan diberikan sebuah kertas topik untuk diceritakan selama 2 menit, dan kita diberi waktu 1 menit untuk persiapannya. Kita diperbolehkan menulis poin-poin yang akan diceritakan selama 2 menit tersebut. Saya mendapat topik tentang trip (perjalanan) yang ingin dilakukan, apakah ingin melakukan perjalanan dengan mobil, motor, atau sepeda. Berhubung waktunya singkat, I just said whatever came up to my mind. Oh iya, tes ini ditujukan untuk menguji kemampuan kita berbicara dalam bahasa Inggris, bukan untuk menguji kejujuran, jadi ga apa-apa ceritanya agak lebay dikit...hehehe... Setelah itu, kita akan lanjut berdiskusi terkait topik tadi dan tes speaking pun selesai.

Besoknya, peserta diminta datang pukul 8 pagi untuk tes tertulisnya. Peserta akan dipanggil satu per satu untuk diambil sidik jari dan fotonya. Berhubung saya udah foto dan diambil sidik jari kemarin, saya langsung tanda tangan absen dan menunggu di ruangan yang disediakan. Setelah itu, peserta bisa masuk ke ruangan tes, setelah men-scan sidik jari terlebih dahulu. Kita hanya diperbolehkan membawa KTP atau paspor, pensil, pulpen, penghapus, rautan, dan air minum dalam botol transparan. Kalau bawa air minum kemasan, labelnya harus dilepas. Tas harus dititipkan, dan tidak diperbolehkan memakai jam tangan. Tapi tenang aja, di ruangan tes sudah terpasang jam dinding, dan ada toiletnya juga. Tapi selama tes Listening berlangsung, kita tidak diperbolehkan ke toilet.

Setelah seluruh peserta masuk ke ruangan, tes listening pun dimulai. Tes ini terdiri dari 40 soal berbentuk isian singkat, bukan pilihan ganda seperti sesi listening pada TOEFL. Materi listening terdiri dari percakapan, penjelasan denah atau peta, dan semacam ceramah. Setelah seluruh materi listening selesai diperdengarkan, kita diberikan waktu 10 menit untuk mentransfer jawaban ke dalam lembar jawaban. Listening ini materinya hanya diperdengarkan sekali, jadi harus benar-benar konsentrasi. Saat sesi ini, saya sempet kurang konsentrasi di awal, sehingga banyak jawaban yang terlewat. Pas bagian mengisi peta, ini juga membingungkan berhubung saya secara umum emang agak susah baca peta. Kalo nyasar pun, saya lebih milih nanya orang lewat daripada lihat Google map di handphone. Dan bagian baca peta pun sebagian jawabannya ya dikira-kira deh

Berikutnya, lanjut ke sesi reading. Saya paling suka sesi ini karena jawaban pertanyaannya pasti ada di dalam bacaan, dan kita bebas mau baca naskahnya berapa kalipun selama waktu 1 jam belum habis. Dalam sesi ini, kita harus menjawab pertanyaan seputar bacaan sebanyak 40 soal, yang terdiri dari 3 artikel. Bacanya memang harus teliti karena seringkali jawaban pertanyaannya tersirat dalam artikelnya. Ada juga bagian True, False, dan Not Given, dimana kita harus menentukan apakah pernyataan itu benar, salah, atau tidak dinyatakan dalam artikel. Berbeda dengan listening, pada sesi reading kita tidak diberikan waktu khusus untuk mentransfer jawaban. Setelah waktu satu jam berakhir, lembar jawaban harus dikumpulkan.

Yang terakhir adalah writing. Untuk modul Academic, writing terdiri dari 2 bagian, yaitu menjelaskan grafik/ diagram/ proses, dan membuat essay. Waktu untuk menulis adalah 1 jam, disarankan 20 menit untuk bagian pertama, dan 40 menit untuk bagian kedua. Bagian pertama, kita harus menulis sebanyak minimal 150 kata, dan bagian kedua sebanyak 250 kata. Bobot nilai untuk bagian kedua memang lebih besar. Menulisnya bisa menggunakan pensil atau pulpen. Saya sendiri terlalu banyak menghabiskan waktu di bagian pertama, sampai 30 menit, sehingga terburu-buru mengerjakan essay-nya. Malahan saya ga sempet ngitung apakah essay yang saya tulis sudah mencapai 250 kata atau belum. Dan yang sepertinya paling parah adalah, saya lupa membuat statement yang menjawab pertanyaan dalam essay tersebut. Topik essay yang saya dapet kira-kira adalah : Apakah menurut anda, orang yang menetap dalam satu pekerjaan itu memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada orang yang pindah-pindah kerja. Karena buru-buru, saya jadi lupa pertanyaan intinya dan fokus pada menulis mana yang lebih baik. Padahal "lebih baik" itu general banget, pertanyaannya kan spesifik tentang kepuasan kerja. Baru nyadar setelah pulang (kemudian panik, tapi ya udahlah ya...hehehe).

Secara umum, tipe soalnya mirip dengan soal-soal di Buku Barrons yang saya sebut di atas. Hasil IELTS kita akan tersedia dalam 13 hari kerja. Sertifikatnya bisa diambil langsung ke IDP, dan kita juga bisa mengecek score IELTS secara online di https://results.ieltsessentials.com/ . Dan ternyata score saya adalah


Overall score saya 6,5 tapi jomplang antara Reading dan Writing. Reading dapet 8 sedangkan writing 5,5. Tapi kalau inget tulisan saya yang gagal fokus itu ya maklum aja sih...hohoho..

Selamat berjuang bagi yang mau ikut test IELTS, semoga berhasil.
 

You May Also Like

1 komentar

  1. Artikel yang bagus!

    Izin numpang lapak untuk menaruh informasi ya. Punya IPK 3.0, lulusan S-1 & dibawah 35 tahun? Kami menjamin anda untuk memperoleh IELTS 7.5 & mendapatkan beasiswa 100% diluar negeri. 3000+ alumni sejak 1996, kuliah di 4 benua. Untuk tes institusional IELTS gratis & info beasiswa: 0813 1663 4102

    BalasHapus