Film Negeri van Oranje diangkat dari novel dengan judul sama karya Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Annisa Rijadi, dan Rizki Pandu Permana. Novel ini diterbitkan oleh Bentang Pustaka pertama kali tahun 2009, kemudian diterbitkan kembali pada tahun 2014. Film Negeri van Oranje dirilis pada tanggal 23 Desember 2015 kemarin. Saya nonton film ini karena suka sama bukunya, so penasaran aja gimana filmnya. Padahal saya termasuk jarang nonton film di bioskop, apalagi film Indonesia (karena kalo lebaran pada tayang di TV...hehe...). Bukunya sendiri menceritakan perjuangan 5 orang mahasiswa Indonesia yang berkuliah master di negeri Belanda.
Film ini dibuka dengan persiapan pernikahan Lintang (Tatjana Saphira), yang ternyata akan menikah dengan salah seorang dari 4 sahabatnya ketika kuliah S2 di Belanda, yaitu Banjar (Arifin Putra), Daus (Ge Pamungkas), Wicak (Abimana Aryasatya), dan Geri (Chicco Jerikho). Keputusannya untuk menikah berawal dari kejadian di Praha ketika Lintang mendengar sahabat-sahabatnya bertengkar mengenai siapa yang lebih pantas mendampingi Lintang. Lintang sangat kecewa dengan kejadian tersebut.
Cerita pun berpindah ke 2 tahun sebelumnya, saat mereka pertama kali bertemu di Amersfoot, Belanda karena cuaca buruk yang membuat kereta ditunda keberangkatannya. Banjar, Wicak, Daus, dan Geri segera menjadi akrab karena rokok keretek, kemudian Lintang bergabung dan pertemanan mereka berlanjut setelahnya. Mereka menamakan geng tersebut dengan Aagaban (Aliansi Amersfoot Gara-gara Badai di Netherlands). Perbedaan latar belakang dan kota tempat tinggal tidak menghalangi persahabatan diantara kelimanya.
Lintang kuliah di Leiden mengambil program master di bidang European Studies. Lintang memiliki pacar, orang Belanda yang bernama Jeroen. Hubungan mereka tampak bermasalah karena Jeroen sering sibuk dengan urusannya sendiri dan jarang bersama dengan Lintang. Mereka akhirnya putus karena sesuatu hal. Lintang patah hati, tapi tidak berlangsung lama karena ia tertarik pada Geri, yang selalu bersikap perhatian dan bisa membuat Lintang merasa tenang. Geri sendiri adalah anak orang kaya yang kuliah di Den Haag dan sering mentraktir sahabat-sahabatnya itu. Lintang tidak menyadari bahwa ketiga sahabatnya yang lain memiliki perasaan yang lebih terhadapnya.
Banjar, yang dipanggil demikian karena berasal dari Banjarmasin, adalah orang yang hidup berkecukupan di Indonesia karena memiliki pekerjaan yang bagus. Namun di Belanda, ia harus bekerja sambilan di sebuah restoran Indonesia untuk bisa bertahan hidup. Banjar kuliah di Rotterdam mengambil bidang bisnis.
Daus adalah anak betawi asli yang bekerja di Departemen Agama dan mendapat beasiswa untuk kuliah di Utrecht, mengambil jurusan hukum. Menurut Lintang, Daus paling pintar diantara mereka, tapi kepintarannya tertutup oleh sifatnya yang konyol dan suka bercanda.
Wicak, yang berasal dari Banten, adalah aktivis lingkungan hidup saat ia di Indonesia. Usahanya untuk melindungi hutan di tanah air dari illegal logging membuatnya dikejar-kejar oknum tidak bertanggung jawab. Wicak berkuliah di Wageningen, sebuah kota sepi di Belanda. Dibanding Banjar dan Daus yang banyak bicara, Wicak lebih pendiam. Wicak memiliki kesulitan mengingat nama orang, karena itu, ia akan mengingat satu kejadian yang menghubungkannya dengan orang lain.
Lalu, siapakah yang akhirnya dipilih Lintang sebagai pendamping hidupnya?
Negeri van Oranje diproduksi oleh Falcon Pictures dan disutradarai oleh Endri Pelita. Film ini lebih banyak menceritakan kisah percintaan kelima sahabat tersebut. Jadi, kuliah di Belanda terkesan hanya sebagai setting cerita, bukan cerita utamanya. Kalau di bukunya kan lebih menitikberatkan perjuangan mereka kuliah di Belanda, mulai dari begadang demi tugas dan tesis, kerja sambilan demi bertahan hidup, perbedaan budaya, idealisme dan nasionalisme, sampai kegalauan mereka mengenai jalan yang akan ditempuh setelah lulus kuliah di Belanda. Mungkin kalau diceritain semua ga bakal cukup juga durasinya sih. Meskipun begitu, film ini tetap bagus kok, setting negeri Belanda nya keren, dan celetukan-celetukan Banjar dan Daus yang kocak juga bikin film ini menghibur. Saya ga menyesal pokoknya nonton film ini di bioskop...haha... Tapi tetep lebih suka bukunya :)
Poster film dari : IMDB
Gambar dari : Trailer Negeri van Oranje @ Youtube
0 komentar